Rangka atap sangat penting sebagai penentu seberapa awet sebuah atap bangunan. Maka dari itu, tidak ada salahnya membandingkan rangka atap baja ringan vs kayu untuk menemukan bahan yang terbaik.
Karena selain kekuatan, terdapat faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan seperti harga, dampak terhadap lingkungan dan lainnya. Maka dari itu, berikut terdapat beberapa perbandingan antara rangka atap berbahan baja ringan dan kayu.
Rangka Atap Baja Ringan vs Kayu
Harga
Faktor pertama yang perlu Anda pertimbangkan tentu adalah harga. Ya, dua material ini memiliki kualitas yang berbeda sehingga harga jualnya pun beda. Jika melihat dari sudut jumlah persediaan, harga kayu lebih mahal.
Karena lebih langka saat ini akibat dari sulitnya menemukan pohon yang sesuai. Sementara itu, baja ringan yang berasal dari bahan pabrikan memiliki stok yang lebih banyak dan mudah dicari. Maka tidak heran jika harga jualnya lebih murah.
Kekuatan
Nah, jika berbicara soal kekuatan tentu dua material memang sama-sama kuat sehingga layak dijadikan bahan rangka atap. Namun, kayu memiliki sifat mudah keropos dan sangat rentan diserang rayap.
Untuk mencegahnya, Anda harus membeli anti rayap atau kayu yang lebih tahan terhadap rayap. Di lain sisi, baja ringan tidak mungkin diserang oleh rayap sehingga soal kekuatan, baja ringan lebih unggul daripada kayu.
Ketahanan Terhadap kelembaban
Sebagai bagian paling puncak dalam sebuah rumah, tidak heran jika atap beserta rangkanya akan mudah diserang suhu lembab. Jika Anda menggunakan bahan kayu, maka efek yang ditimbulkan adalah jamur sehingga kekuatan kayu bisa menurun drastis.
Sedangkan baja ringan jika terserang suhu lembab akan mudah berkarat dan keropos. Namun, produk baja ringan saat ini biasanya tersedia dalam keadaan sudah dilapisi anti-karat. Dengan begitu, baja ringan lebih tahan terhadap kelembaban.
Dampak Terhadap Lingkungan
Kita semua tahu bahwa kayu berasal dari pohon sehingga membangun rumah menggunakan bahan dasar kayu dapat membuat hutan jadi kekurangan pohon. Sedangkan baja ringan dibuat dari bahan yang limpah dan tidak mempengaruhi kelestarian alami untuk pembuatannya.
Namun, ketika dua material ini tidak terpakai lagi, bahan kayu lebih ramah lingkungan karena akan terurai secara alami. Sedangkan baja ringan yang tidak terpakai akan berkarat dan harus menunggu didaur ulang oleh manusia jika tidak ingin mencemari lingkungan.
Keawetan
Anda tentu tidak ingin harus mengganti atap dalam jangka waktu yang berdekatan, kan? Nah, jika Anda menggunakan kayu jati atau trembesi sebagai rangka atap, maka akan kuat hingga puluhan tahun asalkan Anda bisa mencegah suhu lembab mengenai kayu tersebut.
Namun, jika Anda memilih baja ringan sebagai material rangka atap, ia akan lebih tahan terhadap karat hingga 10 tahun. Dengan catatan bahwa produk baja ringan tersebut sudah diproduksi menurut standar yang ada.
Keamanan dari Listrik
Listrik sangat bermanfaat sekaligus berbahaya sehingga kita perlu berhati-hati saat menggunakannya. Nah, karena kayu bersifat isolator, maka listrik tidak akan merambat ke permukaan kayu. Hal ini sangat berbeda dengan baja ringan yang merupakan konduktor alias mudah dilalui listrik.
Jika berbicara soal keamanan terhadap listrik, tentu saja kayu lebih direkomendasikan daripada baja ringan.
Kemudahan dalam Pemasangan
Memilih kayu sebagai bahan rangka bangunan berarti Anda harus menyediakan banyak waktu untuk pemasangannya. Sedangkan baja ringan lebih mudah dipasang karena sudah dirakit terlebih dahulu.
Menarik, Anda akan lebih mudah menemukan tukang yang bisa memasang kayu sebagai rangka atap daripada baja ringan.
Salah satu tukang yang bisa Anda andalkan untuk memasang rangka atap adalah jasa bangun rumah di Semarang.
Itulah artikel kami mengenai perbandingan rangka atap baja ringan vs kayu yang bisa Anda ketahui. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam memilih bahan rangka atap yang cocok dengan kebutuhan.